Rangkuman Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

Artikel kali ini akan membahas rangkuman kerajaan hindu budha di indonesia yang kita semua perlu ketahui.

Sejarah merupakan warisan dari para leluhur yang mengupas peristiwa kehidupan di masa lampau.

Sumber sejarah bisa berupa lisan, tulisan, maupun benda bersejarah.

Sebelum mengenal agama, nenek moyang orang Indonesia menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.

Animisme adalah kepercayaan kepada roh-roh halus, sedangkan dinamisme merupakan kepercayaan pada benda-benda yang dipercaya memiliki kekuatan gaib.

Agama Hindu dan Budha masuk ke Indonesia lebih dulu daripada agama Islam yang dibawa oleh para pedagang dari India dan Cina.

Rangkuman kerajaan hindu budha di indonesia

Rangkuman Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

Kerajaan Hindu di Indonesia

Rangkuman kerajaan hindu-buddha di Indonesia yang pertama akan dibahas yaitu kerajaan Hindu di Indonesia.

Kerajaan Hindu yang pernah berdiri di nusantara diantaranya:

  • Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai terletak di Muara Kaman, tepatnya di tepi sungai Mahakam, kalimantan Timur yang didirikan oleh Kudungga pada tahun 400 Masehi.

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia di mana bukti berdirinya Kerajaan Kutai yaitu dengan ditemukannya prasasti Yupa.

Raja yang pernah memerintah di kerajaan Kutai diantaranya:

    • Raja Kudungga
    • Raja Asmawarman
    • Raja Mulawarman
  • Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua di pulau Jawa yang letaknya berada di tepi sungai Citarum, Bogor, Jawa Barat.

Kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad ke-5 atau sekitar tahun 450 Masehi.

Wilayah Kerajaan Tarumanegara meliputi wilayah Karawang, jakarta, bogor, dan Banten.

Raja yang paling terkenal dari Kerajaan Tarumanegara adalah Raja Purnawarman yang menganut agama Hindu aliran Wisnu.

Bukti prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara antara lain:

    • Prasasti Ciaruteun
    • Prasasti Jambu
    • Prasasti Kebon Kopi
    • Prasasti Lebak
    • Prasasti Tugu
    • Prasasti Muara Cianten
    • Prasasti pasir Awi
  • Kerajaan Mataram Kuno
  • Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri berdiri tepat di tepi Sungai Brantas, Jawa Timur, dan beribukota di desa Daha, Kediri.

Kerajaan Kediri mulai dikenal pada masa pemerintahan raja bameswara di tahun 1117 Masehi.

Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Kediri antara lain:

    • Raja Bameswara atau Kameswara 1 pada tahun 1117 hingga 1130 Masehi.
    • Raja Jayabaya pada tahun 1130 hingga 1160 Masehi.
    • Raja Sarweswara suara pada tahun 1160 hingga 1170 Masehi.
    • Raja Aryeswara
    • Raja Gandra
    • Raja Srungga
    • Raja Kertajaya pada tahun 1200 hingga 1222 Masehi.

Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Jayabaya yang terkenal dengan ramalannya.

Ramalan Raja Jayabaya dikenal dengan sebutan Jongko Jayabaya.

Raja Kertajaya merupakan raja terakhir dari Kerajaan Kediri setelah dikalahkan oleh Ken Arok dari Kerajaan Singasari.

  • Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari terletak di Tumapel, Malang, Jawa Timur.

Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok di tahun 1222 masehi setelah mengalahkan Raja Kertajaya dari Kerajaan Kediri.

Raja yang pernah berkuasa di kerajaan Singasari diantaranya:

Ken Arok yang digantikan oleh Anusapati pada tahun 1527 hingga 1248 Masehi.

Anusapati yang digantikan oleh Tohjaya di tahun 1248 Masehi.

Ranggawuni pada tahun 1248 hingga 1268 Masehi.

Kertanegara pada tahun 1268 hingga 1292 Masehi.

Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaannya di masa pemerintahan Raja Kertanegara.

  • Kerajaan Majapahit

Disebut juga sebagai kerajaan maritim dan agraris di mana pada masa kejayaannya, kerajaan Majapahit disebut sebagai kerajaan nusantara.

Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu terakhir yang berdiri di nusantara.

Kerajaan Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas di kecamatan Trowulan, Mojokerto sebelah barat Surabaya.

Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293 yang kemudian digantikan oleh Jayanegara pada tahun 1309-1328 masehi.

Di masa pemerintahan Jayanegara banyak terjadi pemberontakan diantaranya:

    • Pemberontakan Ranggalawe di tahun 1309 Masehi.
    • Pemberontakan Sora pada tahun 1311 Masehi.
    • Pemberontakan nambi pada tahun 1316 Masehi.
    • Pemberontakan ra semi pada tahun 1318 Masehi.
    • Pemberontakan Kuti pada tahun 1319 Masehi.

Semua pemberontakan tersebut berhasil ditumpas oleh Patih Gajah Mada dengan sumpahnya yang terkenal yaitu Sumpah Palapa untuk menyatukan Nusantara dibawah Panji Majapahit.

Raja Hayam Wuruk naik tahta ketika berusia 16 tahun yaitu di tahun 1350-1389 Masehi.

Pemerintahan Raja Hayam Wuruk didampingi oleh Patih Gajah Mada dan kerajaan Majapahit mengalami masa kejayaannya.

Raja Hayam Wuruk wafat di tahun 1389 masehi dan Patih Gajah Mada wafat di tahun 1346 Masehi.

Baca Juga : Letak Kerajaan Banten : Sejarah, dan Peninggalan Kerajaan

Bukti peninggalan budaya Hindu di Indonesia

Rangkuman kerajaan hindu budha di indonesia selanjutnya yaitu peninggalan bercorak Hindu antara lain:

Prasasti Mulawarman dari kerajaan Kutai yang ditulis dengan huruf Pallawa dan menggunakan bahasa Sansekerta.

Prasasti Adityawarman pada tahun 1356 masehi yang merupakan peninggalan kerajaan Pagaruyung di Batusangkar, Sumatera Barat.

Prasasti Batu atau Prasasti Ciaruteun di Bogor merupakan peninggalan raja Purnawarman dari Kerajaan Tarumanegara.

Candi Portibi di Padang Balok, Sumatera Utara yang merupakan peninggalan kerajaan panai di tahun 1039 Masehi.

Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang di Klaten, Yogyakarta yang merupakan peninggalan kerajaan Mataram Hindu pada abad ke-8 Masehi.

  • Candi panataran
  • Candi Jago
  • Prasasti Tugu
  • Arca Airlangga
  • Arca Joko Dolog
  • Kitab Arjunawiwaha
  • Kitab Sutasoma
  • Dan masih banyak lagi.

Agama Hindu mempercayai adanya dewa-dewa yang berkuasa, dewa yang kedudukannya paling tinggi disebut dengan Trimurti yaitu:

  • Dewa Brahmana sebagai Dewa pencipta
  • Dewa Wisnu sebagai Dewa pemelihara
  • Dewa Siwa sebagai Dewa perusak

Peninggalan adat istiadat dari agama Hindu yang ada di nusantara sudah ada sejak tahun 78 Masehi.

Dalam kehidupan sosial masyarakat Hindu dikenal memiliki tingkatan masyarakat yang disebut dengan Kasta.

Kasta tersebut diantaranya:

  • Kasta Brahmana
  • Kasta Ksatria
  • Kasta Waisya
  • Kastra Sudra

Upacara dan hari raya dalam adat istiadat agama Hindu salah satunya yang masih ada sampai hari ini yaitu upacara Ngaben di Bali dan hari raya Nyepi serta Galungan.

Peninggalan sejarah pada masa Buddha

Rangkuman kerajaan hindu budha di indonesia selanjutnya yaitu peninggalan sejarah pada masa Buddha.

Tokoh ajaran Buddha paling tinggi adalah Sidharta Gautama atau Sang Buddha Gautama.

Menurut kepercayaan Buddha, alam semesta terbagi menjadi 3 yaitu:

  • Kamadhatu
  • Rupadhatu
  • Arupadhatu
  • Upacara tradisi agama Buddha dilaksanakan untuk mengenang kelahiran, kematian, dan moksanya sang Buddha sebagai hari peringatan tri suci waisak di kawasan Candi Borobudur.

Agama Budha masuk ke Indonesia hampir bersamaan dengan masuknya agama Hindu.

Kerajaan-kerajaan yang bercorak Budha di nusantara antara lain:

  • Kerajaan Holing
  • Kerajaan Mataram
  • Kerajaan Sriwijaya yang mana Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim, pusat pendidikan, pusat perdagangan, penyebaran agama Budha di nusantara.

Peninggalan pada masa Buddha

Peninggalan pada masa Buddha dalam rangkuman kerajaan hindu budha di indonesia diantaranya:

  • Candi Borobudur
  • Candi Mendut
  • Candi Muara Takus
  • Prasasti kedukan bukit
  • Prasasti Talang Tuo
  • Prasasti telaga batu
  • Arca Buddha
  • Prasasti Balitung di Kedu
  • Prasasti Kalasan
  • Prasasti Karangtengah

Baca Juga : Silsilah Singosari: Awal Berdiri, Silsilah, & Masa Kejayaan

Kesimpulan

Itu dia sedikit penjelasan mengenai rangkuman kerajaan hindu budha di indonesia yang bisa kami sampaikan.

Semoga artikel rangkuman kerajaan hindu budha di indonesia ini bisa menambah wawasan anda mengenai kekayaan sejarah negeri kita Indonesia.

Terima kasih sudah membaca artikel rangkuman kerajaan hindu budha di indonesia ini dan sampai jumpa lagi di artikel berikutnya.