3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak yang Paling Umum

Metode pengembangan perangkat lunak terdiri dari beberapa metode yang dikemukakan oleh beberapa Pakar.

Tanda Orang yang ahli atau sedang belajar tentang ilmu yang satu ini, kami akan membahas metode pengembangan perangkat lunak yang anda butuhkan.

Sebelumnya kami sudah membuat artikel tentang pembahasan sdlc, kali ini merupakan artikel pembahasan selanjutnya mengenai mppl.

Biasanya pembahasan ini terdapat dalam mata kuliah Rekayasa Sistem Perangkat.

Metode yang paling populer di dalam mppl adalah metode waterfall, prototype, spiral, RAD, scrum, dan agile.

Metode pengembangan perangkat lunak

Menurut riset, perangkat lunak adalah istilah ilmu komputer yang dimaknai sebagai serangkaian aktivitas untuk merancang, membuat, mengaplikasi, mendukung, dan meningkatkan fungsi optimal perangkat lunak tersebut.

Komponen dalam komputer terdiri dari dua jenis yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.

Perangkat keras adalah komponen fisik, sedangkan perangkat lunak adalah material tidak kasat mata gimana kedua komponen tersebut akan bekerja secara bersamaan dan membutuhkan satu sama lain.

Hardware atau perangkat keras nantinya akan menjadi wadah bagi perangkat lunak yang membutuhkan media.

Begitu juga sebaliknya, perangkat keras tidak bisa berfungsi tanpa adanya perangkat lunak.

Software atau perangkat lunak merupakan serangkaian program yang membuat perangkat keras dapat berfungsi sehingga komputer di rumah Anda bisa dioperasikan.

Program dalam software berisi instruksi dalam format digital yang dibuat dalam bahasa pemrograman.

Perangkat lunak dibagi menjadi tiga jenis seperti sistem, program, dan aplikasi.

Dimana sistem berfungsi sebagai penyedia inti dari komputer.

Sebagai contoh, sebuah sistem operasi Windows, memori penyimpanan, manajemen hardware, dan lain-lain.

Dalam program terdapat perangkat lunak yang digunakan untuk membuat program tersebut.

Sedangkan aplikasi adalah perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ketika mengoperasikan komputer atau Ponsel pintar anda.

Contoh aplikasi Office, anti-virus, pemutar media, folder, dan lain-lain.

Nah, dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengembangan perangkat lunak merupakan sebuah cara teratur untuk merancang dan meningkatkan fungsi program agar pengguna lebih mudah untuk mengoperasikannya.

Model metode pengembangan perangkat lunak

3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak yang Paling Umum

Pengembangan perangkat lunak dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.

Sedikitnya ada tiga yang paling sering digunakan oleh para pengembang perangkat lunak.

Berikut ini pembahasan mengenai model metode pengembangan perangkat lunak.

1. Metode waterfall

Waterfall adalah metode pengembangan perangkat lunak paling tradisional yang sistematis.

Metode ini terdiri dari lima tahapan proses diantaranya:

  • Communication

Fase di mana pemilik proyek menyampaikan kebutuhan dan permasalahannya kepada pengembang yang kemudian bersama-sama mengumpulkan data yang diperlukan dan merumuskan fitur-fitur perangkat yang diinginkan.

  • Planning

Selanjutnya, proses perancangan dimulai dengan merumuskan estimasi kerja, kebutuhan sumber daya, dan perencanaan alur kerja.

  • Modeling

Kemudian berlanjut ke tahap perancangan struktur data, arsitektur, tampilan, dan algoritma perangkat lunak yang akan digunakan.

Rancangan ini kemudian akan diaplikasikan pada perangkat keras komputer dalam bentuk bahasa pemrograman.

  • Construction

Tahap uji coba pengoperasian perangkat lunak masuk ke dalam tahapan construction.

Ini bertujuan untuk mengetahui apa saja kelemahan dari program yang sudah dibuat.

  • Deployment

Di tahap akhir, perangkat lunak akan disebarluaskan untuk diimplementasikan kepada para pengguna secara umum.

Nantinya, temuan dan respon dari para pengguna akan menjadi bahan pengembangan evaluasi dan memperbaiki beberapa bagian dari perangkat lunak yang sudah dibuat lebih baik lagi.

Kekurangan dan kelebihan metode waterfall

Karena melibatkan berbagai Proses sistematis dan komprehensif, sumber daya dan tahapan pengerjaannya pun bisa mencapai hasil yang maksimal, namun memakan waktu yang lebih lama.

Prosesnya yang baku membuat pengembang sulit melakukan improvisasi, hal ini membuat metode Waterfall dinilai kurang efektif sehingga pengembang lebih sering menggunakannya untuk sistem berskala besar.

2. Metode prototype

Metode ini bisa diistilahkan sebagai purwarupa yang artinya model awal atau rancangan sementara yang masih membutuhkan penyesuaian sebelum berhasil mencapai hasil yang diinginkan.

Metode Prototype terdiri dari enam tahapan, yakni:

  1. Pengembangan yang dimulai dari pengumpulan informasi customer hingga tim pengembang.
  2. Di mana langkah selanjutnya tim akan merencanakan sistem dan mulai mengerjakannya.
  3. Hasil ini kemudian diserahkan kepada customer untuk dievaluasi.
  4. Jika ditemukan masalah, tim pengembang akan merevisi sistem sehingga benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang diminta oleh customer.
  5. Setelah revisi selesai dan hasil diterima kembali oleh customer artinya perangkat lunak telah siap diterjemahkan kedalam perangkat keras.
  6. Dilanjutkan dengan proses uji coba dan serangkaian revisi sebelum mulai dapat digunakan dan disebarluaskan ke khalayak ramai.

Kekurangan dan kelebihan metode prototype

Metode ini bisa digunakan dengan maksimal apabila pemilik proyek tahu betul apa yang diinginkannya, namun tidak mengetahui cara mengaplikasikannya.

Kunci berhasilnya penggunaan metode prototipe ini adalah komunikasi yang baik antara pelanggan dan juga pengembang.

Pelanggan atau customer harus bisa menyampaikan kebutuhannya secara jelas agar pengembang mampu menerjemahkan informasi tersebut ke perangkat lunak yang sesuai dengan permintaan.

Jika komunikasi tidak berjalan dengan lancar, metode ini tidak akan efektif dan pengembang akan mendapat banyak masalah dan juga tantangan dalam proses pembuatannya.

Kerjasama dari kedua belah pihak akan saling menguntungkan project ini kedepannya.

3. Metode spiral

Metode spiral merupakan penggabungan dua metode pengembang yang sudah dibahas sebelumnya yaitu Prototype dan juga waterfall.

Pengembang melaksanakan metode prototype dengan cara sistematis khas metode Waterfall yang lengkap.

Biasanya metode ini diterapkan dalam pengembangan perangkat lunak berskala besar yang membutuhkan sistem kompleks.

Setiap proses harus selalu disertai dan dianalisa mengenai tingkat resiko dan keberhasilan pengembangan.

Pelaksanaan metode spiral dilakukan dalam 5 tahap, yaitu:

  1. Komunikasi, pemilik proyek harus menyampaikan kebutuhannya kepada pengembang perangkat lunak secara jelas.
  2. Selanjutnya perencanaan mendetail tentang proyek yang akan dilaksankan.
  3. Langkah perencanaan ini ini diikuti dengan analisis untuk mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi selama proses pengembangan.
  4. Pengembangan perangkat lunak akan dijalankan setelah finishing kemudian dievaluasi oleh pelanggan atau customer yang memiliki Project tersebut.
  5. 5 langkah ini dilakukan secara berulang-ulang di setiap tahapan pengembangan mulai dari pengembangan konsep, pengembangan prototype, maintenance, revisi hingga perbaikan sistem yang sudah siap digunakan.

Kekurangan dan kelebihan metode spiral

Metode pengembangan perangkat lunak metode spiral menerapkan alur kerja yang panjang, memakan waktu lama, dan kompleks.

Metode ini tidak cocok untuk proyek kecil apalagi yang ber-budget sedikit karena berbagai alasan.

Tetapi, dalam proyek berskala besar, anda bisa mengerjakannya dengan mudah apabila menggunakan metode spiral.

Metode spiral juga kurang tepat untuk dilakukan oleh pengembang perangkat lunak yang belum berpengalaman.

Proses ini bisa menjadi terlalu kompleks untuk pemula yang masih memerlukan banyak latihan sehingga resiko kegagalannya cukup besar.

Kesimpulan

Itu dia penjelasan mengenai metode pengembangan perangkat lunak (MPPL) yang paling umum digunakan.

Anda perlu mempelajari bahasa pemrograman dari ketiga metode tersebut jika anda berniat menjadi pengembang perangkat lunak yang terampil, cekatan, dan berkualitas.

Selamat mencoba dan semoga berhasil untuk kedepannya!