Artikel Pengertian Sampah

Artikel penjelasan kali ini akan membahas segala hal tentang artikel pengertian sampah.

Artikel pengertian sampah kali ini juga akan membahas tentang jenis, penyakit, energi, dan dampak buruk yang dihasilkan oleh adanya sampah.

Ada begitu banyak aktivitas dan kegiatan manusia yang selalu menghasilkan materi berupa benda sisa yang secara terus-menerus menumpuk di alam.

Benda sisa tersebut tentu saja tidak berguna dan tidak diinginkan kembali dalam jangka waktu yang panjang sehingga ini akan menimbulkan permasalahan serius jika tidak melakukan pencegahan dan diberi perhatian khusus.

Benda sisa buangan dari kegiatan manusia yang menumpuk di alam kita sebut saja sebagai sampah. Untuk penjelasan selengkapnya mengenai sampah kita akan membahas di artikel pengertian sampah kali ini.

Artikel pengertian sampah

Sampah yang ada di alam akan terus-menerus menumpuk dan menyebabkan banyak masalah serius karena sifatnya sangat merugikan bagi makhluk langit yang tinggal di sekitar tempat pembuangan.

Mungkin kita semua sudah banyak melihat video ataupun gambar ataupun berita mengenai dampak buruk yang diakibatkan oleh sampah kepada makhluk hidup baik itu yang ada di sungai di laut maupun di hutan.

Hal ini dikarenakan beberapa bahan sisa buangan memiliki sifat yang sangat sulit diurai bahkan sampah plastik bisa berhasil diurai secara sempurna dalam kurun waktu 350 tahun.

Apakah menurut anda hal ini adalah hal yang luar biasa menyeramkan atau sangat menyeramkan?

Pengertian sampah

Di dalam artikel pengertian sampah ini tentu saja kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi sampah secara umum mari kita membahas informasi lainnya mengenai sampah.

Sampah merupakan material sisa buangan dari hasil produksi industri ataupun rumah tangga yang dilakukan oleh manusia.

Sampah juga diartikan sebagai benda-benda yang sudah tidak terpakai lagi oleh makhluk hidup dan menjadi benda buangan yang tidak diinginkan.

Segala sesuatu yang dihasilkan dari tumbuhan, hewan, ataupun manusia yang sudah tidak terpakai tentu saja berpotensi menjadi sisa material buangan yang menumpuk.

Sisa material tersebut bisa berupa zat cair, zat padat, ataupun gas yang kemudian dibuang ke alam, sisa material ini tentu saja akan mengakibatkan banyak pencemaran lingkungan dan merusak keindahan alam.

Pengertian sampah berdasarkan para ahli

Sampah menurut undang-undang Nomor 18 tahun 2008 yang menjelaskan tentang pengelolaan sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik dan zat anorganik yang sifatnya mudah diuraikan atau tidak mudah diuraikan dan dianggap tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

Artikel pengertian sampah menurut WHO adalah barang yang berasal dari kegiatan manusia yang tidak bisa digunakan kembali, tidak lagi digunakan, tidak baik digunakan, tidak disenangi kembali, ataupun benda yang sudah dibuang.

Pengertian ini mengartikan bahwa limbah sisa buangan aktivitas manusia adalah benda yang tidak disenangi sehingga banyak orang yang sudah pasti membuangnya ke alam.

Banyak sisa buangan kegiatan manusia tersebut yang berasal dari material tertentu dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengurainya mi alam sehingga menimbulkan begitu banyak masalah lingkungan.

Jenis-jenis sampah

Artikel Pengertian Sampah

Limbah sisa buangan yang dibuang begitu saja ke alam bisa berupa benda padat, semi padat, cair, dan gas yang berasal dari industri, rumah tangga, rumah sakit, perkebunan, pertanian, peternakan, pasar, perkantoran, dan lain-lain.

Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar kegiatan manusia di berbagai macam tempat di belahan dunia pasti menimbulkan dan menghasilkan sisa buangan yang tidak terkendali.

1. Klasifikasi sampah berdasarkan sifatnya

Sampah terbagi kedalam dua kelompok berdasarkan sifatnya yaitu sampah organik dan sampah anorganik.

Kedua penggolongan sampah berdasarkan sifatnya tersebut ada kaitannya dengan bahan penyusun sisa buangannya dengan proses dekomposisi bahan yang ada di alam.

Sampah organik adalah bahan buangan yang berasal dari produk berbahan dasar hayati yang mudah terdegradasi oleh mikroorganisme ataupun mikroba yang ada di alam, proses degradasi ini berlangsung secara alami.

Contoh sampah jenis organik adalah bahan buangan yang berasal dari dapur misalnya sisa makanan, tepung, sayuran, daun kering, ranting, kulit buah dan lain-lain.

Tempat di belahan bumi ini yang paling banyak menyumbangkan sampah organik adalah pasar tradisional yang biasanya menghasilkan banyak bahan buangan berupa sayuran busuk atau setengah busuk dan buah-buahan yang tidak layak untuk menjual.

Sedangkan sampah anorganik merupakan bahan buangan yang berasal dari kegiatan manusia yang berbahan dasar non hayati baik produk sintetik maupun hasil olahan bahan tambang.

Sebagian besar bahan buangan Jenis sampah anorganik tidak bisa terdegradasi secara sempurna oleh mikroorganisme yang ada di alam dan membutuhkan waktu sangat lama hingga bisa diuraikan sepenuhnya.

Sampah anorganik bisa berupa produk yang tidak digunakan kembali dan berbahan dasar kaca, plastik, kertas, keramik, logam, dan berbagai macam olahan bahan tambang lainnya.

Contoh bahan buangan sampah anorganik adalah kaleng, karton minuman, botol plastik, mika plastik, sedotan, dan masih banyak lagi.

2. Klasifikasi sampah berdasarkan wujudnya

Di dalam artikel pengertian sampah, kita juga membahas klasifikasi sampah berdasarkan wujudnya yang terbagi kedalam tiga jenis yaitu bentuk cair, padat, dan gas.

Contoh limbah dengan wujud padat adalah kemasan produk makanan, kaleng, ban bekas, botol bekas, pakaian bekas, dan lain sebagainya.

Contoh limbah dengan wujud gas misalnya karbon monoksida dan karbon dioksida.

Contoh limbah dengan wujud cair misalnya air cucian, air sabun cuci piring, sisa pemakaian minyak goreng dari minyak kelapa sawit, dan air hasil produksi limbah pabrik.

Dampak buruk yang dihasilkan oleh sampah

Sampah yang dibuang ke alam secara terus-menerus dan mengalami penumpukan yang tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan berbagai macam permasalahan seperti banjir, penyakit, pencemaran, dan lain-lain.

1. Dampak secara umum

Sampah yang dibuang sembarangan ke tempat yang tidak seharusnya akan menyebabkan begitu banyak permasalahan lingkungan seperti lingkungan yang kotor, kumuh, rusuh, tidak enak dilihat, mengeluarkan bau menyengat sehingga mengganggu pernapasan, dan lain-lain yang membuat banyak orang yang tinggal berdekatan dengan sampah tersebut merasa tidak nyaman.

Buruk yang dihasilkan dari adanya limbah sisa buangan yang terus menumpuk dan tidak mengalami proses degradasi dalam waktu lama akan menimbulkan berbagai macam dampak buruk kepada lingkungan, kesehatan, keadaan sosial, dan juga ekonomi sehingga kita semua perlu memberikan perhatian khusus untuk mengatasi permasalahan sampah.

2. Dampak lingkungan

Dampak buruk sampah terhadap lingkungan bisa berupa cairan sisa buangan yang masuk ke perairan, selokan, dan mencemari mata air untuk keperluan sehari-hari.

Cairan dari limbah sisa buangan tersebut juga bisa mencemari sungai sehingga banyak biota air di sungai maupun laut yang terdampak karena pencemaran lingkungan.

Banyak ikan dan makhluk hidup lainnya yang mati sehingga beberapa jenis ikan akan hilang dan punah serta menyebabkan gangguan keseimbangan pada ekosistem perairan.

Limbah kimia yang dibuang ke perairan juga menyebabkan berbagai macam permasalahan ekosistem dan mengganggu rantai makanan dimana proses cairan kimia tersebut akan membutuhkan waktu lama di dalam air sehingga menghasilkan asam organik dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Beberapa kondisi yang diakibatkan dari pencemaran air ini yang berasal dari bahan kimia dengan konsentrasi tinggi akan menimbulkan ledakan jika terdapat sumber api yang menyulut, mencemari lingkungan, banyak biota air yang mati, ikan hasil tangkapan juga bisa berbau, dan masih banyak lagi.

3. Dampak terhadap kesehatan

Dampak buruk limbah sisa buangan kegiatan manusia terhadap kesehatan bisa diakibatkan karena tumpukan sampah yang tidak terkendali.

Tumpukan sampah bisa menjadi tempat yang cocok untuk berkembangbiaknya organisme penyebab penyakit dan menarik perhatian binatang lainnya yang bisa menularkan berbagai macam penyakit seperti lalat.

Binatang dan organisme yang menyukai tempat seperti itu bisa menjadi perantara pembawa penyakit kepada manusia khususnya bagi mereka yang tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah.

4. Dampak terhadap kesehatan tanah

Sampah yang menumpuk juga bisa menyebabkan sejumlah permasalahan terhadap kesehatan tanah di mana derajat keasaman tanah atau PH bisa berubah akibat adanya hujan asam dari aktivitas industri.

Penggunaan bahan kimia di sektor pertanian juga berdampak pada makhluk hidup yang ada di permukaan ataupun di dalam tanah karena keseimbangan ekosistem tanah akan terganggu.

Baca Juga : Penulisan Gelar yang Benar 2016

5. Dampak sosial dan ekonomi

Dampak buruk lainnya adalah perubahan keadaan sosial dan ekonomi di tengah masyarakat karena tempat penampungan sampah yang tidak efektif lagi dan menyebabkan berbagai macam penyakit.

Penyakit yang ditimbulkan tidak jarang memerlukan perawatan yang intensif dimana hal ini meningkatkan biaya pengobatan masyarakat.

Infrastruktur yang tidak memadai dalam pengolahan limbah dan juga sampah yang menumpuk juga akan menimbulkan biaya yang lebih tinggi dari pemerintah.

Sarana penampungan tempat sampah atau tempat pembuangan akhir yang kurang menjadi sumber utama terjadinya penumpukan sampah dimana limbah akan terus-menerus menumpuk secara berlebihan dari tempat penampungan dan menyebabkan biaya yang dikeluarkan untuk kebersihan juga meningkat.

6. Dampak sampah terhadap bencana

Sampah yang dibuang ke aliran sungai akan menimbulkan tersumbatnya aliran air dan menghambat aliran air sehingga tinggi muka air akan meningkat secara perlahan tapi pasti.

Saluran air yang tidak lagi bisa menampung air dan tinggi muka air yang terus meningkat akan menyebabkan banjir ketika musim penghujan tiba.

Penyakit yang diakibatkan oleh sampah

Sampah mendatangkan banyak permasalahan terhadap kesehatan manusia, di mana mikroorganisme yang hidup di tumpukan sampah akan jauh lebih mudah tersebar lewat perantara seperti lalat.

Peletakan membawa mikroorganisme penyebab penyakit dari berbagai jenis mulai dari bakteri, virus, maupun parasit.

Infeksi cacing merupakan salah satu permasalahan yang paling sering ditimbulkan karena adanya sampah di mana cacing parasit yang bisa hidup di dalam tubuh manusia misalnya cacing tambang maupun cacing gelang akan menjadi sumber penyakit di dalam tubuh manusia karena sampah yang menumpuk.

Selain itu adanya parasit toksoplasma gondii juga bisa berkembang biak lewat kotoran hewan seperti kucing yang memakan makanan dari tempat sampah.

Bakteri yang terus berkembang biak di lingkungan kotor bisa menyebabkan penyakit yang serius dan sebagian Penyakit ini disebabkan oleh bakteri penyebab sakit perut, kolera, tifoid, tetanus, dan shigellosis.

Organisme lainnya yang disebabkan oleh penumpukan sampah sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit pada manusia adalah virus, virus-virus Ini menimbulkan penyakit seperti hepatitis A dan gastroenteritis.

Cara mengelola sampah

Pengelolaan sampah adalah serangkaian kegiatan yang paling tepat untuk dilakukan saat ini untuk mengurangi dampak negatif sisa pembuangan sampah atau limbah sampah yang ada di lingkungan.

Karena pengolahan sampah yang baik bisa meningkatkan kesehatan dan meningkatkan estetika lingkungan.

Kegiatan pengelolaan ini bisa meliputi pengumpulan sampah pengangkutan sampah, pemrosesan sampah, daur ulang sampah, dan pembuangan benda sisa yang tidak bisa lagi dikelola.

Pengelolaan sampah ini tentu saja bertujuan untuk memulihkan sumber daya alam karena pengelolaan yang baik bisa mengubah bahan buangan ini menjadi material yang lebih memiliki nilai ekonomis dan menjadi material yang tidak membahayakan lingkungan hidup di sekitarnya.

Hal sederhana yang bisa kita semua lakukan dalam pengelolaan limbah rumah tangga yang kita hasilkan sehari-hari sebagai sampah dan berakhir menumpuk di tempat pembuangan adalah dengan menekan dampak negatifnya terhadap lingkungan sekitar.

Seperti mengurangi penggunaan bahan-bahan yang tidak perlu seperti kantong plastik, sedotan plastik, mengurangi belanja yang tidak perlu, lebih suka belanja Thrift Shop, dan lain-lain.

Reduce, Reuse, dan Recycle

Limbah yang dihasilkan dari berbagai macam kegiatan manusia bisa menyebabkan permasalahan serius jika tidak ditangani dan dikelola dengan baik secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

Kita semua perlu memiliki kesadaran yang tinggi terhadap dampak pembuangan sampah berkepanjangan seperti yang tercantum menurut departemen pekerjaan umum yang menggunakan sistem 3R.

Apa itu sistem 3R?

Sistem 3R merupakan upaya pengurangan pembuangan sampah lewat program pengurangan penggunaan yang disebut dengan reduce, dan penggunaan kembali yang disebut dengan reuse, serta mendaur ulang barang yang disebut dengan recycle.

  • Reduce

Reduce merupakan pengurangan penggunaan barang dengan tidak menggunakan atau memakai sesuatu yang berpotensi hanya menjadi sampah ketika selesai digunakan.

Contohnya adalah dengan memilih produk kemasan yang bisa didaur ulang kembali, menggunakan produk yang bisa diisi ulang kembali, mengurangi penggunaan produk berbahan sekali pakai seperti plastik, dan menghindari pembelian barang-barang yang tidak terlalu diperlukan.

  • Reuse

Reuse atau menggunakan kembali merupakan usaha pengurangan bahan buangan akibat kegiatan manusia dengan menggunakan kembali sampah yang masih memiliki fungsi utama dan fungsi lainnya untuk digunakan kembali.

Contoh kegiatan dari reuse adalah menggunakan sampah botol plastik bekas air mineral menjadi wadah minyak goreng, menggunakan sampah botol plastik sebagai pot tanaman hias, menggunakan kembali kertas yang masih kosong untuk menulis atau menggambar, menggunakan kembali wadah atau kantong plastik secara berulang-ulang hingga habis pakai.

  • Recycle

Recycle atau mendaur ulang adalah usaha mengurangi bahan buangan dengan mengolah sampah yang tidak terpakai lagi menjadi barang atau produk baru dengan nilai baik ekonomi ataupun kegunaan.

Kegiatan recycle juga bisa menghasilkan barang yang bisa dijual kembali sehingga meningkatkan pendapatan ekonomi anda.

Contoh dari recycle adalah mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos untuk memperbaiki struktur tanah, melakukan pengolahan sampah kertas menjadi kertas baru ataupun karton, sampah anorganik menjadi barang bermanfaat seperti tempat pensil ataupun pot tanaman.

Ketiga prinsip tersebut bisa sangat mudah dilakukan di kehidupan sehari-hari tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun asalkan kita semua memiliki niat dan keinginan yang tinggi untuk menciptakan bumi yang lebih baik.

Sampah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari bisa diubah menjadi barang berguna lainnya bahkan ajaibnya bisa dijual kembali dan menghasilkan keuntungan.

Bentuk pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia kebanyakan lewat pola sentralisasi dengan sistem open dumping di tempat pembuangan akhir.

Cara ini merupakan cara yang paling lambat dan harus ditinggalkan di tahun 2013 karena ada begitu banyak sisa buangan sampah yang terus menumpuk di TPA.

Tempat pembuangan akhir yang diperbolehkan harus menggunakan metode berbasis sanitary landfill atau semi sanitary landfill, tetapi hingga saat ini Indonesia malah masih tetap menggunakan sistem open dumping pada tempat pembuangan akhir di beberapa titik.

Metode pendamping ini sangat memungkinkan perebusan air yang dihasilkan dari sampah lewat saluran air dan air sebut bisa mencemari sumber air tanah dan berpotensi meningkatkan pencemaran dalam jangka waktu yang panjang.

Anda perlu tahu bahwa pemulihan yang dilakukan tidak dalam waktu singkat akan memerlukan waktu yang sangat lama untuk memulihkan nya seperti semula.

Oleh karena itu, metode ini sudah tidak diperbolehkan lagi untuk digunakan karena sangat berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan yang lebih tinggi.

Hasilkan dari limbah buangan tersebut bisa diatasi dengan metode sanitary landfill, metode ini sangat mudah karena menggunakan lapisan geotekstil tahan karat di permukaan tanah sebelum akhirnya ditimbun sampah.

Air yang dihasilkan oleh sampah akan dialirkan ke lapisan geotekstil ke bak penampungan agar tidak mencemari air tanah dan saluran air yang ada di sekitarnya.

Meskipun begitu metode ini memang memerlukan biaya yang sangat mahal dan resiko kebocoran zat beracun.

Pengelolaan sampah menjadi energi juga bisa dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan menggunakan gas metana dengan metode fermentasi anaerobik.

Sebelumnya sampah harus dikelompokkan terlebih dahulu karena sampah yang bisa dijadikan energi hanya sampah organik saja.

Sampah organik dicampur dengan air dan dimasukkan ke dalam tempat kedap udara selama 2 minggu.

Dari proses ini akan menghasilkan gas metana yang bisa digunakan sebagai energi alternatif menciptakan listrik.

Energi dari sampah

Materi pengertian sampah selanjutnya kita akan membahas tentang energi dari sampah karena kita semua tahu bahwa limbah yang dibuang ke alam memiliki jumlah yang sangat besar jika dibiarkan secara terus-menerus akan menimbulkan lebih banyak penumpukan limbah dan mencemari lingkungan.

Sementara sisa buangan tersebut bisa diubah menjadi hal hal bermanfaat seperti yang dijelaskan diatas salah satunya dijadikan sebagai energi dari sampah.

Sampah penghasil energi terbesar adalah sampah dari bahan organik atau makanan sisa sebesar 66% dari keseluruhan total sampah yang ada di dunia, sedangkan sisanya adalah sampah jenis anorganik seperti tekstil, kaleng, kertas, plastik, besi, kayu, bambu, karet, aluminum, dan lain sebagainya.

Tahukah anda bahwa sisa buangan sampah yang tidak bisa diubah menjadi energi misalnya besi atau aluminium, gelas, pasir, batu, dan lain-lain.

Sampah yang dibuang tidak bisa diubah menjadi energi akan mengalami proses daur ulang untuk digunakan kembali.

Limbah basah dari sampah organik sudah lama digunakan sebagai pupuk ataupun kompos dengan memanen kandungan biogas terlebih dahulu.

Tugas dari sampah organik juga bisa digunakan sebagai energi listrik lewat proses anaerobik digestion basah di digester.

Mesin akan menghasilkan padatan atau cairan yang bisa dijadikan pupuk organik atau pakan ikan, kemudian limbah basah yang menumpuk di TPA potensi yang sangat besar untuk dijadikan bahan sumber energi listrik dan BBM sintetik.

Kita semuanya memerlukan teknologi untuk mengubah energi listrik yaitu mechanical biological treatment lewat anaerobik digestony kering, mechanical heat treatment atau autoclaving, hidrotermal, atau langsung menggunakan gasifikasi plasma.

Jika kita bisa menggunakan teknologi seperti yang sudah disebutkan di atas, sangat memungkinkan untuk mengurangi penumpukan sampah yang ada di tempat pembuangan akhir menjadi energi terbarukan yang bisa mengurai benang kusut atas permasalahan sampah di alam.

Ada begitu banyak sampah di daratan dan juga lautan yang saat ini perlu kita perhatikan dan cari solusinya bersama.

Sudah saatnya bagi kita semua untuk sadar atas keadaan yang semakin memburuk saat ini karena cepat atau lambat peristiwa bencana akan menimbulkan lebih banyak kerugian yang lebih besar di kemudian hari.

Baca Juga : Contoh Warna Cloud: Warna Biru dan Nama Kodenya

Kesimpulan

Terima kasih sudah berkunjung untuk membaca artikel pengertian sampah kali ini dan jangan lupa mulai hari ini hiduplah dengan green lifestyle demi lingkungan dan bumi yang lebih baik!